Gak lalap. Gak lahap.
Halo Sadayana! Sudah makan lalapan apa aja hari ini? Hehehe
Kalo Sadayana diajak makan sama keluarga atau temen yang berasal dari sunda, gak usah heran ya di meja makannya penuh sama yang ijo-ijo alias lalapan.
Yeas! bener banget! Orang sunda mah memang juaranya sama lalapan.
Tapi kenapa bisa gitu ya?
Jadi gini loh Sadayana, kebiasaan mengonsumsi lalapan ini gak lepas dari budaya, tradisi, karakter masyarakat serta letak geografis tanah sunda itu sendiri. Tanah sunda yang berada di Jawa Barat, dikeliling oleh gunung dan daerah yang begitu subur. Segala jenis tanaman bisa tumbuh disana.
Aneka tumbuhan yang bisa dijadikan lalapanpun beragam, mulai dari timun, selada, popohan, terong, kacang panjang, leunca, daun jambu mete, pare dan masih banyak lagi.
Cara mengonsumsinya pun beragam, ada yang dimakan mentah, direbus atau dikukus.
Selain itu, kegemaran ini juga sejalan dengan budaya sunda yang mementingkan harmoni manusia dengan alam. Saking eratnya, membuat mereka paham betul akan tumbuhan mana yang bisa dimakan dan mana yang tidak.
Kalo mau lebih dalam lagi, kebiasaan ini juga menggambarkan betapa orang sunda bisa hidup dengan cara yang sederhana.
Gak perlu makanan yang rumit, cukup dengan nasi, lauk asin, sambal dan lalapan segar, sudah bisa makan dengan nikmat. Hobi menyantap lalap harus dilestarikan Sadayana, biar kenyangnya dapet, sehatnya juga dapet.
Fakta Menarik : Lalapan Sunda sudah dikenal sejak abad ke-10 Masehi dan disebut dalam Prasasti Taji, menurut pengamat sejarah Fadly Rahman dari Fakultas Ilmu Sejarah UNPAD Bandung.